Friday, November 25, 2016

Analisis Swot PT PIM (Pupuk Iskandar Muda)

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.  LATAR BELAKANG MASALAH
      Indonesia adalah negara agraris yang memiliki sumber alam yang kaya dan tenaga kerja yang melimpah,sehingga sektor pertanian merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian dari Pemerintahan. Di sisi lain laju pertumbuhan pendududuk yang terus meningkat membawa kolerasi  meningkatnya kebutuhan pangan yang harus diikuti dengan usaha peningkatan produksi melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi di sektor pertanian serta pembangunan pabrik kimia.
      Perencanaan pembangunan pabrik pupuk kimia dipercayakan kepada Biro Perancang Negara (BPN),yang berada langsung di bawah Perdana Menteri Ir.Juanda dengan Mr.Ali Budiarjo dan Prof. Otong Kosasih, masing-masing sebagai Dirjendan Wakil Dirjen BPN untuk membuat rancangan proyek pupuk urea yang dimasukkan dalam Rancangan Pembangunan Lima Tahun Pertama (1950-1960). Dalam REPELITA Pertama 1956-1960, Badan Perancang Nasional merencanakan tiga proyek istimewa yaitu :
1          .      Proyek Pupuk Urea I
2          .      Proyek Besi Baja
3          .      Proyek Rayon
      Dari ketiga proyek tersebut diputuskan akan dilaksanakan terlebih dahulu proyek pupuk urea I. Pada saat kehidupan perekonomian indonesia mengalami masa sulit diawal tahun enam puluhan dengan tingkat inflasiyang tinggi terutama disebabkan rendahnya suplai bahan pangan didalam negeri dan terbatasnya sumber dana untuk mengimpor brang-barang kebutuhan masyarakat, disamping pemerintah kian membatasi impor beras untuk mecegah krisis neraca pembayaran, maka PIM mulai mencatat kehadirannya ditengah masyarakat.

1.2.   Rumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah “bagaimana anailisis swot pada PT PUPUK ISKANDAR MUDA (PIM)”

1.3.   Maksud dan Tujuan Penulisan
  1. Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui analisis swot pada PT PUPUK ISKANDAR MUDA (PIM).
  2. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Lingkungan Bisnis.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  PENGERTIAN SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
2.2.  FUNGSI SWOT
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.
2.3.  MATRIK SWOT
Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternalyang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dankelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.





BAB III
ANALISIS SWOT PT PUPUK ISKANDAR MUDA

            3.1.PROFIL PERUSAHAAN
PT Pupuk Iskandar Muda atau biasa disebut PT PIM adalah anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang industri kimia khususnya memproduksi pupuk urea dan ammonia.
PT PIM hadir di antara gemuruh semangat swadaya dan swakarya bangsa di bidang ilmu pengetahuan dan rekayasa teknologi, dan dengan itu pula PT PIM merupakan pabrik pupuk skala besar pertama yang dibangun oleh putra-putri bangsa melalui kontraktor nasional PT Rekayasa Industri pada tahun 1982.
PT PIM berdiri dengan strategi untuk mencukupi kebutuhan pupuk urea di kawasan Indonesia bahagian barat yang secara geografis termasuk kawasan pertanian, setelah sebelumnya kebutuhannya dirintis oleh PT Pusri Palembang. Maka kehadiran PT PIM dapat memenuhi kebutuhan pupuk untuk petani dan perkebunan yang sangat luas di wilayah Sumatera bagian utara (Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat). Posisi PT PIM juga sangat strategis untuk mengekspor kelebihan produknya ke negara-negara tetangga karena secara topografis sangat dekat. Dengan memanfaatkan tersedianya cadangan gas alam besar yang ditemukan di Desa Arun, Kabupaten Aceh Utara serta sumber air yang mengalir dari pegunungan di Aceh melalui Sungai Peusangan, PT PIM berdiri dengan kapasitas sama dengan pabrik-pabrik pupuk yang sebelumnya dibangun pemerintah yaitu 570.000 ton/tahun dan ammonia 386.000 ton/tahun, merupakan pabrik pupuk urea ke-11 di Indonesia.
Saat ini PT PIM memiliki 2 unit pabrik yang memproduksi urea jenis prill (butiran) dan granule (tablet) yang masing-masing berkapasitas sama. Kedua jenis urea itu diproyeksikan dapat mensuplai pupuk nasional setiap tahun dan bahkan dapat mengekspor melalui fasilitas pelabuhan sendiri.
PT PIM berjarak 274 KM arah tenggara Banda Aceh atau 335 KM arah barat laut Medan, dapat dijangkau melalui darat, laut maupun udara. Terletak di kawasan industri Lhokseumawe tepat di tepi Selat Malaka, salah satu jalur pelayaran terpadat di dunia. Artinya posisi PT PIM merupakan kawasan prospektif yang sangat menguntungkan untuk pengembangan bisnis. Apalagi tepat berada di jantung provinsi Aceh yang memiliki kawasan dan potensi besar di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, maka sempurnalah keuntungan posisi PT PIM sebagai perusahaan yang terus maju dan berkembang di masa depan.


            3.2.VISI DAN MISI
      VISI
·         Menjadi Perusahaan Pupuk dan Petrokimia yang Kompetitif.
MISI
·         Memproduksi dan memasarkan pupuk dan  produk petrokimia dengan efisien.
·          Memenuhi standar mutu dan berwawasan lingkungan.
·         Memberikan nilai tambah kepada stakeholder.
·         Berperan aktif menunjang ketahanan pangan.

           3.3.TATA NILAI PERUSAHAAN
SEMANGAT
Yakin berusaha dan pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan untuk mencapai kejayaan.
PEDULI PELANGGAN
Mengerti dan melayani melebihi harapan pelanggan serta memberikan solusi yang terbaik.

INTEGRITAS
Memiliki kejujuran, disiplin, tanggungjawab dan konsisten dalam setiap tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
KERJASAMA
Bersatu mencapai tujuan untuk memberikan hasil terbaik dengan saling menghargai kelebihan dan kekurangan anggota tim.
EFISIEN
Merencanakan dan melaksanakan aktifitas dengan selalu melakukan evaluasi dan perbaikan dengan parameter tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang kompetitif.

            3.4.SWOT
Berdasarkan uraian diatas PT PUPUK ISKANDAR MUDA, dapat diidentifikasi beberapa faktor – faktor yang merupakan SWOT (Strength – Weakness – Opportunities – Threats) dari industri PUPUK. Hasil dari identifikasi dan analisa faktor-faktor SWOT ini akan dirumuskan menjadi beberapa konsep strategi dalam pengembangan industri petrokimia sebagai rekomendasi tambahan penyusunan strategi nasional pengembangan industri petrokimia nasional.
Adapun beberapa faktor yang diidentifikasi sebagai unsur SWOT dalam industri pupuk nasioanl antara lain sebagai berikut:
1.    Strength (Kekuatan)
·      Sarana dan prasarana pendistribusian yang dimiliki oleh PT PUPUK ISKANDAR MUDA lengkap.
·      Posisi strategis untuk mengekspor kelebihan produk ke negara-negara tetangga.
·      Kawasan yang sangat prospektif menguntungkan untuk pengembangan bisnis.
·      Terletak di kawasan industri lhokseumawe, tepat di tepi Selat Malaka.
·      Tepat berada di jantung provinsi Aceh yang memiliki kawasan dan potensi besar di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan.
·      Menggunakan teknologi-teknologi canggih.
·      Memproduksi pupuk urea jenis drill (butiran) dan granule (tablet).
·      Dapat dijangkau melalui darat, laut dan udara.
·      Mempunyai kapasitas sama dengan pabrik lainnya.

2.    Weakness (Kelemahan)
·      Kurangnya perhatian pemerintah dalam menyuplai gas.
·      Harga gas yang mahal.
·      Protes masyarakat yang berada di lingkungan pabrik terhadap gangguan pencernaan saat pabrik bemasalah.
·      Persaingan dari produk-produk PT lainnya.

3.    Opportunity (Peluang)
·      Dapat terus maju berkembang di masa mendatang.
·      Menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif.
·      Memenuhi standar mutu dan berwawasan lingkungan.
·      Berperan aktif dalam menunjang ketahanan pangan.
·      Memberikan nilai tambahan kepada stakeholder.

4.    Threat (Ancaman)
·      Munculnya pesaing – pesaing yang kuat di kawasan regional/dunia.
·      Adanya pembangunan industri petrokimia (terintegrasi dengan kilang) di Singapura dan Timur Tengah (Qatar & UEA) yang bahan bakunya murah merupakan kompetitor bagi industri petrokimia hulu dan antara di Indonesia.
·       Perkembangan teknologi proses yang semakin efisien dan efektif dengan skala dunia.
·       Semakin terbatasnya cadangan migas sebagai SDA tidak terbarukan.
·      Munculnya isu keselamatan, kesehatan dan lingkungan hidup.
·      Praktek persaingan tidak sehat, baik melalui instrumen tarif dan non tarif.
·       Adanya serbuan produk industri petrokimia hilir dari Cina yang harganya lebih murah.
·       Daya tarik investasi industri petrokimia di kawasan regional lebih kondusif, terutama dalam bidang infrastruktur.
·      Tidak stabilnya iklim politik di Indonesia turut mempengaruhi kebijakan pemerintah.



BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
PT Pupuk Iskandar Muda atau biasa disebut PT PIM adalah anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang industri kimia khususnya memproduksi pupuk urea dan ammonia.
Dalam membangun konsep integrasi industri petrokimia berbasis klaster adalah sangat penting untuk memperhatikan karakteristik dan sifat dasar dari industri. Pengembangan industri petrokimia hulu perlu dipelopori oleh pemerintah atau melalui kerjasama antara pemerintah dengan swasta. Peran pemerintah menjadi lebih penting sebab pemerintah dituntut mampu mengarahkan integrasi industri secara tepat agar tidak menjurus pada “ negative concentration ” dalam bentuk monopoli, distorsi pasar, dan ketimpangan wilayah.

4.2 SARAN
1. Peningkatan kerjasama dan koneksi dengan pihak lain sangat dibutuhkan.
2. Semakin menambah modal dan investor baru.
3. Melakukan terobosan baru agar tetap exist menjadi perusahaan besar agar tidak mudah                        tersaingi oleh perusahaan lain.
  



DAFTAR PUSTAKA
            http://www.pim.co.id/id/

http://bebenputraawi.blogspot.com/2013/12/analisis-swot_2516.html

Analisis SWOT PT Kertas Kraft Aceh (KKA)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Agroindustri merupakan salah satu sektor industri yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karena produk agroindustri memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektorlain. Salah satu sektor agroindustri yang berkembangpesat di Indonesia pada saatini adalah industri pulp dan kertas. Produksi pulp yang dihasilkan Indonesia pada tahun 1993 yaitu sebesar 900 ribu ton, kemudian pada tahun 2000 mengalami peningkatan lagi menjadi 4,089 juta ton atau nilainya meningkat sebesar 50,57% per tahun. Sementara itu produksi kertas pada tahun 1993 adalah sebesar 2,572 juta M.ton dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 6,849 juta ton atau nilainya meningkat sebesar 23,71 % per tahun (Biro Pusat Statistik, 2009).
Peningkatan produksi pulp dan kertas menyebabkan peningkatan nilaitambah.Pada tahun 1990 nilai tambah dari industri ini sebesar 820,90 milyar, meningkat menjadi 21045,48 milyar pada tahun 2002, atau nilainya meningkat sebesar 213,64% per tahun (Biro Pusat Statistik, 2009).Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri penyumbang devisa terbesar. Pada tahun 2003 industri ini menyumbangkan devisa sebesar US$2029,60 juta dan nilainya meningkat menjadi US$ 3923,12 juta pada tahun 2008atau rata-rata sebesar 18,66 % per tahun. Sejak tahun 2005 nilai ekspor pulp dankertas nilainya lebih besar bila dibandingkan nilai impornya. (Biro Pusat Statistik, 2009).
Pertumbuhan sektor industri pulp dan kertas yang pesat memungkinkan bermunculannya perusahaan-perusahaan besar yang memiliki modal yang kuatdan berskala besar. Dalam kenyataannya, perusahaan-perusahaan besar yang bermodal kuat ini akan memiliki kekuatan yang besar di dalam pasar. Kekuatanini bisa diperoleh karena perusahaan-perusahaan mempunyai kemampuan untukmemanfaatkan kebijakan proteksi dan penanaman modal asing.

1.2. RUMUSAN MASALAH

     Adapaun rumusan yang dapat diambil dari permasalahan diatas adalah bagaimana analisis swot PT
Kertas Kraft Aceh (KKA).

1.3. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui analisis swot pt kertas kraft aceh (KKA)
2. Untuk memenuhi salah satu tugas Analisis Lingkungan Bisnis

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1.  PENGERTIAN SWOT

     Analisis SWOT adalah  identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesess) dan ancaman (Threats).
   Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi yaitu model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.
   Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis  SWOT. SWOT  adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses  serta lingkungan  External Opportunities dan  Threats   yang dihadapi dunia bisnis. Analisis  SWOT  membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities).
      Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
- Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
- Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam  tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
- Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
- Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis (Wibisono, 2010).

2.2.  Tujuan, Manfaat dan Fungsi Analisis SWOT

a. Tujuan Analisis SWOT
Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara memfokuskan perhatian pada kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats)yang merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan. Maka perlunya identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi serta kekutan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan melalui telaah terhadap lingkungan usaha dan potensi sumber daya perusahaan dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi perusahaan yang realistis dalam mewujudkan misi dan visinya.
Maka tujuan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk membenarkan  faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik maka perusahan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta memanfaatkan peluang yang ada secara baik begitu juga pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman menjadi peluang.
b. Manfaat Analisis SWOT
Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis apa perusahaan beroprasi, dan arah mana perusahaan menuju ke masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Manfaat dari analisis SWOT adalah merupakan strategi bagi para stakeholder untuk menetapkan sarana-sarana saat ini atau kedepan terhadap kualitas internal maupun eksternal.
c. Fungsi Analisis SWOT
Ketika suatu perusahan mengorbitkan suatu produk tentunya pasti telah mengalami proses penganalisaan terlebih dahulu oleh tim teknis corporate plan. Sebagian dari pekerjaan perencanaan strategi terfokus kepada apakah perusahaan mempunyai sumber daya dan kapabilitas memadai untuk menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Pengenalan akan kekuatan yang dimiliki akan membantu perusahaan untuk tetap menaruh perhatian dan melihat peluang-peluang baru. Sedangkan penilaian yang jujur terhadap kelemahan-kelemahan yang ada akan memberikan bobot realisme pada rencana-rencana yang akan dibuat perusahaan.
Maka, fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal perusahaan.

                                                                     BAB III
ANALISIS

3.1. PROFIL PERUSAHAAN

 PT. Kertas Kraft Aceh didirikan pada tanggal 21 Pebruari 1983 dengan Notaris Frederic Alexander Tumbuan No.57. Berdasarkan surat persetujuan Presiden Republik Indonesia No. I/PMA/1983 tanggal 12 April 1983, PT. Kertas Kraft Aceh ditetapkan sebagai Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).
Dalam perkembangannya status perusahaan dirubah dari Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tanpa keikutsertaan Georgia Pacific International Corporation USA, dengan akte Notaris Imas Fatimah, SH NO.34 tanggal 19 April 1985. Akte tersebut telah mengalami perubahan terakhir dengan NO. 29 tanggal 10 Mei 1994 dengan Notaris yang sama.
Perusahaan didirikan dalam rangka swasembada kertas kantong semin dan peningkatan ekspor non migas. Jenis kertas yang dihasilkan adalah multiwall regular, multiwall extensible (clupak), di sampng itu diproduksi juga lineboard. Lokasi pabrik berada do zona industri Lhokseumawe, Aceh Utara.
Bahan baku yang dipergunakan adalah kayu pinus (pinus merkusii) yang pengadaannya didukung oleh penguasaan HPH hutan pinus di Aceh Tengah dan Tenggara.
PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) didirikan dalam rangka swasembada pengadaan kertas kantong semen di dalam negeri, dan disisi lain ikut serta dalam menunjang peningkatan ekspor non-migas.
Pabrik PT. Kertas Kraft Aceh dengan kapasitas terpasang 135.000 ton pertahun dibangun didaerah zona industri Lhokseumawe, Aceh Utara dengan memanfaatkan potensi kekayaan alam yang ada di daerah Aceh antara lain kayu serta panjang Pinus Merkusii sebagai bahan baku kayu dan gas alam sebagai bahan bakar.
Dengan keberadaan industri kertas didaerah Aceh diharapkan dapat memacu peningkatan perekonomian di daerah ini. Dan sebagai penggerak dan stabilisator pembangunan nasional, akan  memberikan hasil dan manfaatnya yang dapat dirasakan oleh masyarakat Aceh khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Lokasi pabrik berada di Zona Industri Lhokseumawe sekitar 26 km dari Lhokseumawe, Aceh Utara. Sebagian jalan yang menuju lokasi sepanjang 10,5 km adalah jalan desa yang diperlebar oleh PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) menjadi 7-8 meter.

3.2.VISI DAN MISI
a. Visi
Menjadi produsen kertas kantong semen terbaik di Indonesia dengan kualitas yang memenuhi spesifikasi pelanggan
b. Misi
  1. Memproduksi meningkatkan daya saing produk sehingga mampu melakukan penetrasi pasar global.
  2. Mengupayakan kemandirian dalam pasok bahan baku untuk menjamin kelancaran operasional pabrik
  3. Mengupayakan kontinuitas pasokan gas sebelum peralihan penggunaan energi dari gas ke batubara
  4. Mengupayakan pertumbuhan usaha dan meningkatkan kinerja perusahaan guna manjamin kelangsngan perusahaan
  5. Meningkatkan efisiensi diseluruh unit kegiatan dan disemua tingkatan organisasi
  6. Meningkatkan profesionalisme SDM agar lebh mampu mengelola perusahaan secara efektif dan efisien, pelayanan kepada pelanggan, dan masyarakat lingkungan

3.3.Tujuan
  1. Mendapatkan mitra strategis untuk Kerja Sama Operasi
  2. Program restrukturisasi hutang
  3. Program Pengawasan pelaksanaan KSO
  4. Koordinasi dengan instansi Pemerintah Daerah dan instansi terkait
  5. Melakukan administrasi kerjasama dengan mitra KSO dan mendistribusian hasil dana kompensasi dari mitra KSO dan mengatur penyelesaian kewajiban PT. KKA kepada pihak ketiga
  6. Melanjutkan program Pemeliharaan dan Pengamanan Asset

3.4. ANALISIS SWOT PT KERTAS KRAFT ACEH (KKA)
  1. STRENGTH (KEKUATAN):
  • program swasembada pengadaan kertas kantong semen di dalam negeri. produsen terbesar kertas kraft di  Indonesia dengan kapasitas terpasang 135.000 ton per tahun.
  • memiliki fasilitas produksi dengan kapasitas terbesar di Indonesia dengan infrastruktur pabrik yang lengkap dan terintegrasi dengan fasilitas penunjang lainnya serta dapat dirancang secara fleksibel sesuai dengan ketersediaan bahan baku dan spesifikasi produk yang akan dihasilkan.
  • Pemerintah Daerah NAD mendukung sepenuhnya pengoperasian kembali PT KKA sebagai salah satu upaya untuk percepatan pertumbuhan ekonomi di NAD khususnya terkait dengan perizinan operasional HTI bagi perusahaan pengelola untuk memasok kebutuhan bahan baku kayu PT KKA.
  • Jaminan situasi yang sudah sangat kondusif bagi calon investor yang akan bekerjasama dengan PT KKA termasuk dimungkinkannya penggunaan tenaga kerja spesialis dari luar Propinsi NAD.
  •  Menggunakan mesin-mesin yang modern dengan teknologi terbaru. Kebutuhan air untuk kegiatan pabrik dan sarana penunjang lainnya cukup besar, kurang lebih 430 liter perdetik. memiliki sebuah komplek perumahan yang letaknya di dalam pabrik


  • 2. WEAKNESS (KELEMAHAN)
  • akhir tahun 2007 Perusahaan berhenti  beroperasi hingga saat ini akibat kenadal pasokan bahan baku, terhentinya pasokan bahan bakar gas alam, serta kondisi sosial politik setempat.
  • PT KKA memiliki beban hutang dengan jumlah yang sangat besar terutama hutang kepada kreditur. Hal ini menyebabkan kondisi keuangan perusahaan menjadi kurang baik3. OPPORTUNITY (KESEMPATAN):
   3. OPPORTUNITY (PELUANG)
  • berpeluang untuk tumbuh berkembang dengan berkelanjutan.
  • Tingginya tingkat permintaan akan kertas kraft, dan kemampuan pendanaan internal Perusahaan.
  • Industri kertas kraft masih berpeluang untuk tumbuh dan berkelanjutan karena tidak terdapat ancaman yang signifikan terhadap profit industry.
  • Pengoperasian kembali PT KKA tidak akan terkendala oleh masalah ketidakcukupan bahan baku kayu pinus karena dengan melakukan penyesuaian pada aspek teknis pada fasilitas produksi, alternatif bahan baku dapat diperoleh dari tambahan bahan baku alternatif baik woodchip, pulp, maupun waste paper.
  • melaksanakan dan menunjang Pemerintah Indonesia di bidang industri, dengan lapangan usaha industri kertas dan pulp serta pembinaan untuk mencapai peningkatan pengembangan di sektor ekonomi lemah.
  •  Trend permintaan kertas kraft yang tinggi untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri dengan trend harga yang menunjukkan peningkatan yang signifikan, memberikan peluang penciptaan profit yang baik.
4. Threat (Ancaman):
  • PT Kertas Kraft Aceh menghentikan produksinya dikarenakan ketiadaan perolehan bahan baku dan gas.
  •  mengalami ketidakpastian pasokan bahan baku kayu pinus dalam jumlah yang memadai pada harga yang wajar dan pasokan sumber bahan bakar dengan harga yang wajar.
  • Penebangan hutan pinus itu sendiri berpengaruh negatif terhadap lingkungan, termasuk erosi dan lumpur yang memenuhi sungai dan Danau Laut Tawar di dekatnya.
  • Penebangan tersebut juga mempengaruhi iklim mikro setempat dan mempengaruhi produksi kopi di sekitarnya.
  • Pembangunan jalan yang dilalui oleh truk menyebabakn polusi debu dan suara dan mempengaruhi penanaman setempat dan jumlah ikan di danau, menyebabkan longsoran Lumpur yang menyebabkan kehancuran tanah pertania.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) didirikan dalam rangka swasembada pengadaan kertas kantong semen di dalam negeri, dan disisi lain ikut serta dalam menunjang peningkatan ekspor non-migas.

4.2 SARAN
Melakukan terobosan baru, inovatif dan kreatif agar tetap berkembang menjadi perushaan besar dan tidak mudah tersaingi.




DAFTAR PUSTAKA
kka.co.id/
https://www.google.com/#q=analisis+swot